Surat Cinta untuk Kartini

Saat masih dijajah Belanda, Indonesia memiliki seorang pejuang wanita bernama Raden Adjeng Kartini (Rania Putri Sari). Perjuangannya bukanlah ikut bertempur di medan perang, melainkan bertarung untuk melawan kebodohan dan kegelapan. Ia ingin wanita menjadi sosok yang sama derajatnya dengan pria.

Besar di keluarga bangsawan, Kartini tentu sangat dihormati. Namun Sarwadi (Chicco Jerikho), seorang tukang pos dan rakyat biasa, ternyata cukup lancang untuk menaruh hati padanya. Berawal dari sebuah surat yang diantarkan ke rumah Kartini, akhirnya Sarwadi mendukung keinginannya dan membantunya untuk mendirikan sekolah bagi putra-putri Indonesia.

Rasa cinta Sarwadi ini tak terbendung. Ia bersolek setiap ingin bertemu dengan Kartini, ia bahkan membantu mengumpulkan anak-anak untuk diajar oleh sang pujaan hati. Sayang, rasa cinta itu harus kandas saat mengetahui kalau wanita idamannya hendak dipinang oleh pria lain yang sederajat dengannya. 

Surat Cinta untuk Kartini

Begitulah kisah awal dari film terbaru MNC Pictures, Surat Cinta untuk Kartini. Setelah sukses mengangkat sebuah kisah fiktif berlatar belakang kejadian nyata seperti Di Balik 98 (2015), kali ini Affandi Abdul Rachman selaku produser kembali mengusung konsep serupa lewat kisah sejarah dari salah satu pahlawan wanita paling tersohor di Indonesia.

Unsur fiktif disini justru membuat film besutan Azhar Kinoi Lubis, tersebut menjadi menarik, lantaran adanya jawaban dari beberapa peristiwa sejarah yang belum diketahui. Ditambah lagi, pesan ketulusan cinta yang tergambar di film itu begitu kuat, sebagaimana perbedaan derajat dan hal-hal lainnya membatasi dua karakter utama untuk bersatu.

Kapasitas Chicco Jerikho kian dibuktikan lewat peran Sarwadi di film ini. Tidak hanya mampu masuk ke dalam karakter yang ia perankan, namun juga bisa berbagi energi dengan lawan mainnya, Rania, yang baru pertama kali bermain layar lebar dan langsung dipercaya untuk menyandang peran sebagai Ibu Kartini.

Secara keseluruhan, film Surat Cinta untuk Kartini menawarkan kisah yang menarik dan segar karena menggunakan latar belakang karakter si tukang pengirim surat. Ditambah lagi dengan kehadiran Rania, mampu menghilangkan anggapan sebagian orang yang menilai kalau film Indonesia hanya dibintangi aktor/aktris yang itu-itu saja. Di debutnya ini, aktris yang hobby traveling tersebut mampu mengimbangi lawan mainnya yang sudah berpengalaman di dunia akting sekelas Chicco Jerikho.

Ence Bagus, Donny Damara, dan Ayu Dyah Pasha adalah nama-nama aktor dan aktris lain yang juga turut meramaikan film Surat Cinta untuk Kartini. Bagaimana aksi Rania di debut filmnya ini? Apakah Sarwadi mampu memperjuangkan cintanya terhadap Kartini? Temukan jawabannya di Cinema XXXI , Cinema 21 dan bioskop seluruh Indonesia mulai 21 April 2016.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.